Forum Bula
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Kapet Seam Project

Go down

Kapet Seam Project Empty Kapet Seam Project

Post  RayyaGiri Fri Apr 06, 2012 1:03 pm

Nama Projek : Pembangunan Jembatan Ambon – Seram
Sektor : Perhubungan
Lokasi : Kabupaten Seram Bagian Barat (Tanjung Sial – Negeri Lima)

Kapet Seam Project Jembat11


JEMBATAN AMBON SERAM
Latar Belakang : Provinsi Maluku merupakan salah satu Provinsi di Indonesia dengan jumlah pulau kecil terbanyak, yakni lebih dari seribu pulau. Bila dilihat dari definisi ukuran, maka pulau yang dikategorikan besar hanyalah pulau Seram, sedangkan Buru masih termasuk dalam pulau kecil.

Bilai dilihat dari definisi jumlah penduduk, maka semua pulau di Provinsi Maluku termasuk dalam kategori yang kecil. Melihat dari definisi yang dikembangkan PBB tersebut, maka Provinsi Maluku dikenal sebagai Small Island Province (SIP).. Pada daerah small island alat transportasi laut menjadi salah satu factor kunci penentu keberhasilan pembangunan, namun alat transportasi tersebut apalagi yang bersifat tradisional tidak beroperasional secara kontinyu dengan frekwensi yang tetap karena oprasionalnya sangat ditentukan oleh kondisi musim atau cuaca. Oleh karena itu pada daerah small island perlu dikembangkan sarana transportasi yang dapat menghilangkan atau meminimumkan pengaruh musim atau cuaca. Seram sebagai pulau yang terbesar di Provinsi Maluku, memiliki potensi darat dan laut yang besar dan dapat dikembangkan untuk menopang pengembangan wilayah lainnya. Pulau ini memiliki 3 Kabupaten (Seram Barat, Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur) terletak dekat dengan pulau Ambon yang didalamnya terdapat Kota Ambon sebagai Ibu Kota Provinsi. Di Provinsi Maluku, Kota Ambon merupakan satu-satunya Pintu Utama Keluar wilayah ini. Oleh karena itu aksesibiltas transportasi ke dan dari Kota tersebut sangat menentukan perkembangan pulau lainnya. Untuk mendukung dan mempercepat pengembangan pulau Seram sebagai pulau tersebesar dan sangat berpotensi untuk menopang pengembangan Provinsi Maluku maka peningkatan aksesibilitas transportasi mejandi satu keharusan yang utama disamping pengembangan sarana dan prasarana lainnya. Melihat kondisi seperti yang diuraikan tersebut, maka pengembangan jembatan antar pulau Ambon – Seram (AMBSER) dengan panjang kurang lebih 9 Km kedepan memiliki prospek ekonomi yang sangat baik. Hal ini tentu didukung dengan adanya manusia, kendaraan dan barang yang berada di Kabupaten Seram bagian Barat, Maluku Tengah, Seram Bagian Timur dan Kota Ambon yang akan melintas menggunakan jembatan tersebut. Dengan prediksi yang pesimistis, maka diperoleh gambaran bahwa jumlah kenderaan yang akan melintasi jembatan tersebut berkisar 3.250 buah, dan dengan harga penyeberangan Rp.150.000 per kenderaan maka dalam jangka waktu 15 tahun akan diperoleh pendapatan kotor Rp.8,78 Triliun. Nilai investasi jembatan sepanjang kurang lebih 9 Km adalah Rp.6 Triliun. Gambaran data tersebut memperlihatkan bahwa kurang lebih dalam jangka waktu 15 tahun modal investasi sudah dapat dikembalikan.

Tujuan Projek :
Membangun sarana transportasi yang dapat meningkatkan aksesibilitas wilayah yang tidak tergantung atau dipengaruhi oleh kondisi musim atau cuaca atau operasionalnya hanya terbatas pada siang hari.
Membangun sarana transportasi yang memiliki nilai wisata sehingga dapat memberikan pengaruh yang bersifat multidimensi kepada pengembangan sektor lainnya.
Mempercepat tumbuhkembangnya titik tumbuh ekonomi di Provinsi Maluku, terutama di pulau Seram.

Lingkup Projek :
Pendekatan pembangunan Jembatan Ambon – Seram yang panjangnya kurang lebih 9 Km akan dilaksanakan dari dua titik, yaitu titik pulau Ambon dan titik pulau Seram, dikerjakan oleh 2 Kontraktor. Dengan pendekatan tersebut diharapkan pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu 5 tahun (0.9 Km per tahun).

Out Come Projek :
Transportasi antara pulau Seram dengan pulau Ambon sebagai pintu utama keluar wilayah Provinsi dapat diakses setiap saat oleh masyarakat karena tidak dibatasi oleh kondisi laut atau musim.
Interaksi antara masyarakat dikedua pulau maupun dengan pulau lainnya, seperti pulau Buru dan lainnya akan meningkat sehingga akan memberi peluang terhadap munculnya usaha atau investasi baru.
Berbagai hasil usaha memiliki akses pasar, terutama komoditi-komoditi pertanian yang bersifat perishable atau mudah rusak.
Pertumbuhan ekonomi diwilayah pulau Seram akan semakin dipercepat.

Dampak/Keuntungan Yang Diharapkan
Tersambungnya wilayah pulau Seram dan pulau Ambon akan memberikan pengaruh positif terhadap Kota Ambon, karena kompetisi kegiatan usaha dan ruang dapat diminimalisir sehingga menstabilkan kondisi keamanan dan dapat mengurangi bahkan memulihkan ekosistem pulau Ambon.
Wacana pemindahan ibu Kota ke pulau Seram menjadi tidak relevan dan bila dilakukan membutuhkan biaya yang lebih besar dengan waktu yang lebih lama serta kemungkinan dapat menimbulkan kerawanan sosial baru.
Terjadinya migrasi penduduk ke pulau Seram secara spontan sehingga dapat mempercepat pertumbuhan dan pembangunan berbagai sarana prasarana social.
Mendorong munculnya investasi baru, terutama dibidang pariwisata, perhotelan, property, transportasi darat dan pasar.
Jalan trans Seram akan semakin bernilai ekonomis dan akan mendorong pembangunan jalan trans Seram baru rute Tehoru – Seram Timur.
Meningkatnya PAD Provinsi, Kabupaten maupun Kota yang ada di pulau Seram dan Ambon.

Kelayakan Projek :
Dengan pendekatan optimistis, jumlah kendaraan yang melewati jembatan Ambon – Seram di prediksikan per hari 3.250 buah. Jumlah tersebut hanya untuk kendaraan roda empat, tidak termasuk kendaraan roda dua dan penumpang. Harga satu kali penyeberangan untuk 1 kendaraan roda empat adalah Rp. 250.000. Dengan demikian pendapatan yang diperoleh dari hanya kendaraan roda empat saja per tahunnya mencapai Rp. 0,2926 Trilun dan untuk melunasi biaya investasi sebesar Rp. 6 Triliun membutuhkan waktu kurang lebih 20 tahun. Waktu pengembaklian modal investasi tersebut tentu dapat lebih dipercepat apabila pendapatan dari kendaraan roda dua yang jumlahnya lebih besar dan penumpang juga dimanfaatkan untuk pengembalian modal pinjaman.

Perkiraan Biaya Proyek:
Biaya pembangunan : Rp.6 Triliun, jangka waktu pembangunan 5 tahun.

Strategi Pembiayaan
Strategi pembiayaan yang paling memungkinkan dilakukan ada beberapa alternative, yaitu :
Alternatif I :
Konsorsium Pemda Tingkat II (Kota Ambon, Kabupaten Seram Barat, Maluku Tengah dan Seram Timur) : 1.2 Km, nilai investasi Rp.0.78 Triliun atau Rp.39 Miliar per tahun per Daerah Tingkat II. Pemda Tingka I Maluku : 0.5 Km, nilai investasi Rp.0.325 Triliun atau 65 Miliar per tahun. Pemerintah Pusat, APBN yang dikelola Jasa Marga (Dep. Perhubungan) 3.5 Km, nilai investasi Rp.2.29 T atau Rp.457 Milliar per tahun. Konsorsium Swasta : 4 Km, nilai investasi Rp.2.61 T atau Rp.522 Miliar per tahun.
Alternatif II :
Bantuan pinjaman dari satu Negara Donor dengan bunga rendah dan Pemerintah Pusat (perbandinan 70 : 30 atau 80 : 20).
Alternatif III :
Bantuan dari beberapa Negara Donor dalam bentuk Multilateral dan Pemerintah Pusat (Perbandingan 90 : 10).

Kerjasama: Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Sektor Swasta

Pre Feasibility Study : Tersedia
Sumber : Kapet Seram

RayyaGiri
Admin

Jumlah posting : 11
Join date : 01.04.12

http://anak-bula.blogspot.com

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas


 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik